Setelah dua tahun pemerintah menetapkan sebagai masa pandemi Covid 19, maka di tahun 2022 ini ditetapkan pemerintah sebagai masa transisi (New Normal).
Pada hari raya Idul Adha 1443 H masyarakat sudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah Qurban. Tapi apalah daya, menjelang hari raya Idul Adha 1443 H, masyarakat tersentak dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang pada hewan ternak di Indonesia. masyarakat diharuskan selektif dalam memilih hewan yang akan diqurbankan pada hari raya Idul Adha 1443 H.
Hal tersebut tidak menyurutkan niat warga Desa Sumberdadi melaksanakan ibadah qurban pada raya Idul Adha 1443 H yang ditetapkan oleh pemerintah jatuh pada hari Ahad (10/07/2022).
Data yang dihimpun PRNU Sumberdadi, tercatat 182 orang melaksanakan ibadah qurban, dengan jumlah 68 ekor hewan qurban, terdiri dari 19 ekor sapi dan 49 ekor kambing.
Ada tiga hal besar menyangkut hari yang mulia ini (10 Dzulhijjah 1443 H), terang Shohibul Habib, M.Pd.I. yang bertindak sebagai khotib sholat Idul Adha di masjid Nurul Huda Dsn. Sumbergurit Desa Sumberdadi.
Pertama, seluruh umat Islam di dunia memperingati hari raya Idul Adha. Kedua, sehari sebelumya (9 Dzulhijjah) umat Islam yang sedang menunaikan ibadah Haji di Makkah melaksanakan wukuf di Arafah, berkumpul dengan memakai pakaian Iharam. Ketiga, pada hari ini pula umat Islam disyariatkan untuk menyembelih hewan qurban. "Oleh karena itu hari raya Idul Adha ini, oleh sebagiana besar ulama disebut dengan tiga sebutan : yakni Idul Hajji, Idun Nahr, dan Idul qurban". Terangnya.
Makadi, ketua takmir masjid Nurul Hidayah Dusun Gurit bersyukur karena pada Idul Adha tahun ini khususnya warga Dusun Gurit kesadaran untuk melaksanakan ibadah qurban sangat tinggi sekali, terbukti ada 2 ekor sapi dan 8 ekor kambing yang diterima oleh panitia qurban masjid Nurul Hidayah. "semoga ditahun-tahun selanjutnya lebih meningkat lagi". Ucapnya.
Kesadaran warga dalam pelaksanakan ibadah qurban Idul Adha 1443 H mendapatkan apresiasi yang sangat bagus dari Sugiono, Kades Sumberdadi. “Alhamdulillah warga Desa Sumberdadi tetap semangat melaksanakan ibadah qurban dan selektif dalam memilih hewan qurban, sehingga semua hewan qurban di Desa Sumberdadi dinyatakan bebas dari penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak sapi.
Bersama pihak terkait dan Muspika Kecamatan Mantup kami mendirikan Pos Pemantauan Kendaraan Angkutan Hewan Qurban di perbatasan Lamongan - Mojokerto, guna memastikan hewan qurban yang masuk kewilayah Kabupaten Lamongan bebas dari penyakit mulut dan kuku.
"Terima kasih juga kepada Ansor dan Banser Sumberdadi yang telah turut berpartisipasi di pos tersebut". Pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar