![]() |
| Shohibul Habib, M.Pd.I, Khotib sholat Idul Fitri di masjid Nurul Huda |
Masyarakat Desa Sumberdadi Kec. Mantup Kab. Lamongan Jawa
Timur merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada
hari ini, Kamis (13/5).
Hari raya Idul Fitri yang dilakukan warga Nahdliyin setelah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) dan Kemenag memutuskan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.
Shalat Idul Fitri dilaksanakan di tujuh masjid se Desa Sumberdadi, sementara warga Muhammadiyah melaksanakan sholat Idul Fitri di halaman Pasar Desa Sumberdadi. Pelaksanaan sholat Idul Fitri 14442 H di Desa Sumberdadi dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan sesuai dengan intruksi dari Forkompimcam Kecamatan Mantup tentang pelaksanaan sholat Idul Fitri ditengah Pandemi Covid – 19 yang belum berakhir ini.
Dibantu oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor Nahdlatul Ulama’, takmir masjid ditiap dusun menggelar sholat Idul Fitri, kamis (13/05).
Shohibul Habib, M.Pd.I dalam khutbah Idul Fitri di masjid Nurul Huda Sumbergurit menyampaikan; “Musthafa As-Siba’i dalam kitab Hakadza Allamtani Al-Hayat juz 1 halaman 118 membagi cara beridul fitri menjadi tiga bagian,”
Pertama; Idul fitri orang yang cerdas dan berakal, orang cerdas melihat idul fitri sebagai sebagai kesempatan untuk menambah ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT dengan diisi bersilaturahmi, halal bihalal, saling memaafkan memberi sedekah dan menolong orang lain.
Kedua, cara beridul fitri orang bodoh, yaitu orang yang melihat idul fitri sebagai kesempatan untuk menambah maksiat dan melampiaskan hawa nafsunya seperti mencela, menghina, membuat ujaran kebencian, menebarkan hoaks, dan memecah belah umat Islam.
Ketiga, cara beridul fitri orang yang khilaf dan anak-anak, yaitu orang yang melihat idul fitri sebagai kesempatan untuk bermain bersama teman-temanya, bersenang-senang belanja baju baru dan mendapatkan banyak fitrah dari keluarga dan sanak saudara.
"Salah satu cara beridul fitri orang cerdas dan berakal adalah menghidupkan tradisi yang amat baik selepas idul fitri, yaitu tradisi saling memaafkan, atau lebih dikenal di indonesia dengan tradisi halal bihalal". Jelas beliau.
Sugiono, kepala Desa Sumberdadi berterima kasih kepada semua eleman masyarakat Desa Sumberdadi yang telah turut serta menjaga Kamtibmas selama Ramadhan sampai dengan Idul Fitri 1442 H berjalan dengan kondusif, meskipun berlangsung ditengah Pandemi Covid 19 yang belum berakhir. Beliau berharap, “setelah idul fitri iman dan ketaqwaan semakin meningkat, dan rasa kemanusiaan kita semakin tinggi terhadap sesama”. Pungkasnya.
Data pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1442 H di Desa Sumberdadi



